Karet Sintetis & Karet Alam



Karet sintetis, atau polimer, merupakan jenis elastomer buatan yg dihasilkan melalui di-sintesisdari produk sampingan minyak bumi. Elastomer sendiri adalah bahan dengan mekanik (materi) properti yang dapat mengalami de-formasi (pembentukan kembali) jauh lebih elastis di bawah tekanan dari sebagian besar bahan dan masih bisa kembali ke ukuran sebelumnya tanpa de-formasi permanen. Sekitar 15 miliar kilogram karet diproduksi setiap tahunnya, dan dari jumlah itu dua per tiga adalah produk sintetik. Karet sintetis, seperti juga karet alam, memiliki kegunaan dalam berbagai industri mulai dari Industri Rumah Tangga sampai Industri Skala Besar, antara lain untuk profil pintu dan jendela, selang (hose), ikat pinggang, anyaman, lantai dan peredam.

Karet Alam & Karet Sintetis
Karet alam, yang berasal dari lateks Hevea Brasiliensis, terutama poli-cis-isoprena mengandung jejak kotoran seperti protein, kotoran dll. Meskipun bersifat sangat baik dalam hal kinerja mekanik, namun karet alam sering kalah dengan karet sintetis tertentu, terutama yang berkaitan dengan stabilitas termal dan kompatibilitas dengan produk minyak bumi.






Sejarah
Pada tahun 1879, Bouchardat menciptakan salah satu bentuk karet sintetis, yang disebut Polimer Isoprena. Perluasan penggunaan kendaraan bermotor, dan ban kendaraan bermotor khususnya, yang dimulai pada tahun 1890, menciptakan peningkatan akan permintaan karet. Pada tahun 1909, sebuah tim yang dipimpin oleh Fritz Hofmann, bekerja di laboratorium Bayer di Elberfeld, Jerman, juga berhasil mem-polimerisasi Metil Isoprena, karet sintetis pertama. Ilmuwan Rusia Sergei Vasiljevich Lebedev menciptakan polimer karet pertama disintesis dari Butadiena pada tahun 1910. Bentuk karet sintetis memberikan dasar untuk produksi komersial skala besar, yang terjadi selama Perang Dunia I sebagai akibat dari berkurangnya karet alam. Bentuk awal karet sintetis lagi-lagi diganti dengan karet alam setelah perang berakhir, namun penyelidikan mengenai karet sintetis terus berlanjut. Ivan Ostromislensky melakukan penelitian awal yang signifikan pada karet sintetis dan beberapa monomer pada awal abad 20.
Masalah politik yang dihasilkan dari fluktuasi besar dalam biaya karet alam menyebabkan diberlakukannya UU Stevenson pada tahun 1921. Tindakan ini pada dasarnya menciptakan sebuah kartel yang mengatur produksi.

Tabel Karet Sintetis
Code
Nama Teknis
Nama Umum
ACM Polyacrylate Rubber
AEMEthylene-acrylate Rubber
AUPolyester Urethane
BIIRBromo Isobutylene IsopreneBromobutyl
BRPolyButadienaBuna CB
CIIRChloro Isobutylene IsopreneChlorobutyl, Butyl
CRPolyChloropheneChlorophrene, Neoprene
CSMChlorosulphonated PolyethyleneHypalon
ECOEpiChlorohydreneECO, Epichlorohydrin, Epichlore, Epichloridrine, Herclor, Hydrin
EPEthylene Propylene
EPDMEthylene Propylene Diene MonomerEPDM, Nordel
EUPolyether Urethane
FFKMPerfluorocarbon Rubber
FKMFluoronated HydrocarbonViton, Kalrez, Fluorel, Chemraz
FMQFluoro SiliconeFMQ, Sillicone Rubber
FPMFluorocarbon Rubber
HNBRHydrogenated Nitrile ButadieneHNBR
IRPolyIsophrene(Synthetic) Natural Rubber
IIRIsobutylene Isophrene ButylButyl
NBRAcrylonitrile ButadieneNBR, Nitrile Rubber, Perbunan, Buna-N
PUPolyUrethanePU, Polyurethane
SBRStyrene ButhadieneSBR, Buna-S, GRS, Buna VSL, Buna SE
SEBSStyrene Ethylene Butylene Styrene CopolymerSEBS Rubber
SIPolysiloxaneSillicone Rubber
VMQVinyl Methyl SiliconeSillicone Rubber
XNBRAcrylonitrile Butadiene Carboxy MonomerXNBR, Carboxylated Nitrile
XSBRStyrene Butadiene Carboxy Monomer
YBPOThermoplastic Polyether-ester
YSBRStyrene Butadiene Block Copolymer
YXSBRStyrene Butadiene Carboxy Block Copolymer






Tidak ada komentar:

Posting Komentar